Kala III

Kala III

Kala III merupakan periode waktu dimulai ketika bayi lahir dan berakhir pada saat plasenta seluruhnya sudah dilahirkan. Mengapa Kala III penting? Perlu diingat bahwa tiga puluh persen penyebab kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan pasca persalinan. Dua pertiga dari perdarahan pasca persalinan disebabkan oleh atonia uteri.

Definisi Kala III Persalinan

Kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.

Fisiologi Kala III Persalinan

Otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Tempat perlekatan menjadi semakin mengecil, ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau ke dalam vagina.

Setelah plasenta lahir, dinding uterus akan berkontraksi dan menekan semua pembuluh darah sehingga akan menghentikan perdarahan dari tempat melekatnya plasenta. Sebelum uterus berkontraksi, dapat terjadi kehilangan darah 350-560 cc/menit dari tempat pelekatan plasenta.

Tanda Pelepasan Plasenta Pada Kala III Persalinan

Tanda-tanda lepasnya plasenta adalah sebagai berikut:

  1. Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri
  2. Tali pusat memanjang
  3. Semburan darah mendadak dan singkat

Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri

Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus berbentuk bulat penuh dan tinggi fundus sekitar di bawah pusat. Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke bawah, uterus berbentuk segitiga atau seperti buah pear atau alpukat dan fundus berada di atas pusat.

Tali pusat memanjang

Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva (tanda Ahfeld).

Semburan darah mendadak dan singkat

Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu mendorong plasenta keluar dibantu oleh gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah (retroplacental pooling) dalam ruang di antara dinding uterus dan permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas tampungnya maka darah tersembur keluar dari tepi plasenta yang terlepas.

Referensi

Depkes RI. 2008. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Buku Acuan.
Pusdiknakes., WHO, JHPIEGO. 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan Fisiologis Bagi Dosen Diploma III Kebidanan. Buku Asuhan Intrapartum.
Gambar plasenta dan kantung ketuban, About.com

Share this post

Comments (5)

  • furkan Reply

    numpang baca²

    May 2, 2012 at 4:57 pm
  • Nitha Reply

    mksih ka… blognya sngat mmbantu.

    March 8, 2013 at 7:06 pm
  • nur azizah Reply

    Apa saja yang termasuk gangguan kala III persalinan dan bagaimana pencegahannya..

    December 21, 2015 at 7:44 pm
  • nopita andriyanti Reply

    ketemu bu dosen di sini…seneng rasane…mendapat pencerahan

    March 12, 2017 at 2:19 pm

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *